Sekitar sebulan yang lalu kalo ga
salah, gue coba beraniin diri gue buat nebus rasa penasaran yang masih
menyelimuti. Gue main ke perpustakaan kota yang terletak di sekitar smkn 1
Tangerang di komplek pendidikan lebih tepatnya. Kaya apa sih sebenarnya suasana
di dalem perpustakaannya. Enak atau ga. Sebelumnya, gue lebih dulu coba pergi
ke perpustakaan kecamatan yang ada di kantor kecamatan Tangerang di sekitaran
alun-alun ahmad yani. Behh ternyata menn, perpustakaannya ga enak. Udaranya ga
ada karena ACnya mati. Lalu gue berinisiatif buat nanya ke satpamnya.
"Pak, ko ACnya
mati?" Gue bertanya dengan pasang ekspresi kepo
"Oh, listriknya ga
kuat de" Dengan santai sambil senyum rada canggung bapak satpam itu menjawab
"WHAT?! LISTRIKNYA GA
KUAT???!" gue menahan tawa sambil berkata dalem hati sendiri lalu
mengucapkan terima kasih sama bapak satpam itu.
Keesokan harinyalah gue
kepo buat pergi ke perpustakaan kota Tangerang. Dengan motor scoopy kesayangan
gue melesat dengan cepat ketika sepulangnya sholat jumat. Sebelum masuk area
perpus,smkn1 Tangerang, smk PGRI Tangerang itu gue dibegal sama orang dishub
yang jaga di depan sana. Gue dimintain uang retribusi, karena lagi
semangat-semangatnya, gue iyain aja dah tuh si bapak dishub yang ngebegal.
Pas nyampe di depan
perpusnya, gue kira dalemnya kecil karena tempat parkirnya yang ga terlalu
luas. Cuma muat satu-dua mobil dan beberapa motor. Gue melangkahkan kaki dengan
sok cool sambil ngelirik ke pintu kaca perpus. Dan gue disambut seorang
bapak-bapak berjenggot yang duduk manis di meja resepsionis perpus
|
ini dia penampakan gedung perpus kota tangerang dari depan |
|
| (google) |
.
"Ditulis dulu de
daftar hadirnya" kata bapak itu lalu menyerahkan pulpen dan buku hadir
perpus ke gue.
Gue langsung nyari-nyari
buku yang menurut gue menarik terutama sih buku novel gitu. Di sana itu koleksi
bukunya lumayan keren-keren men! Ada karya-karya lama yang mungkin ga bisa kita
temuin kalo ke toko buku yang ada di mall. Dan, salah satu karya lama yang
paling gue cari adalah... novelnya Ahmad Tohari! Gue nemu di sana! Juga ada
novel bahasa inggris terbitan penerbit Dian Rakyat. Ada novel terjemahannya
Agatha Christie juga. Wahhh pokoknya surga dunia bangetlah koleksi buku perpus
kota Tangerang. Pas mau pulang, gue nanya dulu ke bapak petugas perpusnya.
"Pak, kalo mau minjem
gimana caranya?"
"Oh gini de, nanti
kamu fotokopi ktp selembar sama foto ukuran 3x4 dua lembar dan isi ini
formulirnya" jawab bapak petugas itu lalu menyerahkan kertas formulir
berwarna biru ke gue"
"Ok, makasih ya
pak"
|
ini bagian dalam perpustakannya. lebih tepatnya sih pas di tengah depan lemari tas (google) |
Sekitar seminggu kemudian,
sebelum
pergi ke sebuah toko buku di suatu mall di Tangerang Selatan, gue kembali dateng ke
perpus kota buat menyerahkan formulir keanggotan perpus dan juga niat minjem
buku sekalian. Setelah gue resmi jadi anggota perpus dan dikasih kartunya, gue
nyari novel yang kemarin gue incer buat dipinjem. Gue telusuri rak bagian
kesustraan yang ada di paling kanan. Lalu gue ngambil novelnya Agatha Christie
yang judulnya "4.50 from paddington. Kereta 4.50 dari paddington" dan
novelnya Sir Arthur Conan Doyle yang judulnya "The lost word". Gue ke
meja resepsionis perpus buat konfirmasi. Karena gue gatau bapak yang biasa jaga
pergi kemana, yang gantiin jaga itu dua anak sekolah yang kayanya sih sekolah
di sekitar perpus gitu. Lalu, buku yang gue pinjem itu di-scan kaya abis beli
buku baru.
Tiga hari kemudian, gue
balik ke perpus buat balikin buku yang gue pinjem. Karena kemarin dari yang gue
denger semacam dikasi tau tapi kaya bisikan itu pinjemnya dua hari dan maksimal
dua buku.
"Pak, emang bener
kalo batas hari peminjaman buku itu dua hari?" tanya gue lalu menyerahkan
buku yang judulnya "The lost word".
"Ga de, batas hari
peminjaman itu seminggu" jawab bapak petugas santai sambil mengambil buku
yang gue pinjem"
"Oalah, yaudah deh
pak saya juga mau minjem lagi yang ini" gue menunjuk novelnya Agatha
Christie terus gue pergi ke rak bagian novel dan ngambil novel dari Mark Twain
yang judulnya "The Adventure Of Huckleberry Finn" sehabis konfirmasi
ke meja resepsionis, terus gue bergegas cabut. Dan mesin pemindai bukunya nyala
"titut titut" wah gue ga panik karena emang gue udah bilang tapi si
bapaknya ini lupa men-scan buku yang gue pinjem. Si bapaknya sih ngebiarin aja
pas mesinnya nyala.
Dan gue ketagihan balik
lagi ke sana karena selain buku-bukunya ok, wifinya juga kenceng mennn wkwkwkwk.
catatan: foto gue ambil dari google karena pas ke sana belum sempat foto pemandangan fotonya
continue reading Cerita Gue Ke Pepustakaan Kota Tangerang