Thursday, May 10, 2018

Internet, Smartphone, dan Diet digital


Wikipedia


Di zaman yang serba instant ini, banyak kemudahan-kemudahan yang bisa kita nikmati dan maksimalkan. Dari mulai cari bahan kuliah, belajar apapun sampai belanja dengan beberapa klik pun bisa. Tapi gue pengen bercerita sebelum dan sesudah masifnya penggunaan internet.

Dahulu kala sebelum adanya internet, tatanan sosial dalam masyarakat berjalan seperti biasanya. Tapi mulai sekitar tahun 2010 saat handphone blackberry memasuki pasar Indonesia, semua berubah. Semakin masif lagi ketika perangkat hp dengan sistem android masuk ke Indonesia. Gue inget dari boomingnya blackberry dan Android itu diikuti dengan perubahan pola hidup warga. Dikit-dikit di-update. Mau makan di-update.

Secara cepat, perangkat pintar pun semakin bermunculan. Dari awalnya cuma smartphone jadi ke SmartWatch, SmartTV, SmartHome yang terintegrasi dengan smartphone. Pokoknya teknologi pasti nempel di badan.

Tapi di sisi yang lain, sebegitu cepatnya perkembangan teknologi membuat kita menjadi 'kecanduan'. Dikit-dikit cek hp. Padahal mah seringnya ga terlalu penting.

Kemarin-kemarin, gue menemukan suatu aplikasi bagus yang membuat kita mengurangi kecanduan terhadap smartphone atau teknologi lainnya yang bikin terdistraksi. Awalnya dari video TED Talks. Jadi di video itu dijelasin banyak manfaat yang kita dapetin kalo kita mengurangi ketergantungan terhadap smartphone. Salah satunya adalah, kita bisa merasakan bosan untuk berpikir lebih dalam.


Lah ko bosan sih dip?

Maksudnya itu, dengan kebosanan yang tidak memikirkan apapun, kita bisa jauh lebih menggali ide yang mau kita bahas.
Tapi, kita ga mungkin bisa melakukan kegiatan bosan kita itu dengan maksimal kalo sedikit aja terganggu dengan notifikasi pada ponsel pintar milik kita.
Karena itu, gue pengen memperkenalkan kalian yang lagi baca artikel ini dengan:

Diet digital.

Apa sih diet digital itu? Apa bedanya sama diet makanan?

 Jadi konsep diet digital ini bukan sama sekali bertujuan buat menghilangkan kebiasaan kita terhadap dunia digital. Melainkan ke pengurangan kecanduannya.


Seperti yang gue bahas di atas, tau sendiri kan, hidup di zaman sekarang tuh lekat banget dengan yang namanya digital.

Terus kaya gimana kegiatan diet digital dan caranya?

1. Pake aplikasi Quality Time(Android)

Appsforme.com


Aplikasi lagi dip? Katanya buat mengurangi ketergantungan terhadap teknologi? Ko malah pake teknologi?

Nahh itu dia. Kita mengurangi kebiasaan kita itu dengan teknologi.
Gue menemukan aplikasi yang luar biasa ini dari video itu. Meskipun ga disebutkan secara detail nama aplikasinya. Tapi saat gue cari, ada.


2. Perhatikan dari aplikasi mana aja yang Lo biasa menghabiskan waktu dengannya

Di aplikasi yang gue bilang, di situ terdapat banyak fitur yang bisa memantau kita dalam penggunaan terhadap smartphone. Salah satunya adalah timeline penggunaan aplikasi dalam sehari.

Waktu yang gue habiskan 

Aplikasi dengan jam penggunaannya

Frekuensi buka aplikasinya. Google


3. Coba melakukan kegiatan lain yang ga pake teknologi

Paleolap

Kegiatan yang gue maksud adalah kaya baca buku gitu. Gue saranin lebih ke buku fisik Atau Lo juga bisa latihan olahraga gitu buat bikin badan lebih bagus dan lebih segar. Banyak banget guys yang bisa kita lakuin tanpa gadget. Ayo bergerak dan keluar rumah!

4. Bikin area bebas gadget

Prophetpbuh.com

Dari keterangan yang gue baca, ada sebuah ide unik yang bagus. Bikin sebuah area yang di sana ga boleh main gadget sama sekali. Misal di ruang makan atau ruang keluarga. Tujuannya biar bisa lebih terkoneksi secara nyata sama orang-orang terdekat kita.

Segitu yang gue bisa bagi tentang diet digital yang bisa bikin hidup Lo lebih bermanfaat. Mungkin dari kalian yang baca ini ada masukan buat diet digital? Kalo adaa comment ya!

Referensi:
continue reading Internet, Smartphone, dan Diet digital

Tuesday, May 1, 2018

Inagurasi FLP Ciputat angkatan 14: nambah pengetahuan, semangat menulis dan seru abis!


Mini bus Koantas Bima

Hari ke-1

Brak bruk brak bruk suara langkah kaki gue mondar-mandir untuk mengambil barang yang harus dibawa untuk acara inagurasi FLP yang akan berlangsung selama tiga hari dari hari Jumat sampai hari Minggu. Odol, sikat gigi, handuk, baju ganti, alat sholat, power bank, buku yang bakal dikasih, ok udah siap semua.

Waktu menunjukkan pukul empat belas lewat lima sedangkan gue masih di rumah. Padahal janjian ngumpulnya jam tiga! Ahhh telat nih pasti!!! Kan perjalanan satu jam!!! Kucuk-kucuk gue turun ke bawah dan ga lama kemudian berangkat. Pertama pergi ke pom bensin buat ngisi angin ban dan isi bensin. Tapi ketika di sana, gue teringat sesuatu. Gue balik dulu ke rumah.

Berangkat dari rumah cuacanya baik-baik saja. Tapi ga lama kemudian... Setibanya gue di Pamulang, hujan tiba-tiba menitikkan airnya dengan deras. Buru-buru gue buka boks motor, ambil dan pake jas hujan. Dari Pamulang itu, cuaca sudah tak lagi bersahabat. Kecuali beberapa meter dari unpam. Hujan rintik itu gue terjang terus sampai gue tiba di tukang potocopy buat ngeprint cerpen dan puisi.

"Kita berangkat jam lima ya teman-teman" kata bang Jaja di group WhatsApp.

Alhamdulillah gue ga telat. Kata gue dalam hati. Masih bisa lah istirahat sebentar.
Byurrrr hujan menurunkan airnya dengan kencang saat gue udah di rumpus. Ah. Untung udah di sini. Menunggu beberapa lama kemudian bergerak ke Alfamart pinggir jalan. Waktu menunjukkan pukul tujuh belas lewat banyak tapi belum berangkat. Kayanya bablas Maghrib sekalian. Sehabis sholat Maghrib, kita siap-siap berangkat dan gue paling terakhir bareng Rifki, bang Zham, dan Dalihan dengan mengendarai motor.

Jalanan sangat bersahabat sekali dengan tidak adanya kemacetan yang biasa terjadi. Perjalanan ke pemancingan alam segar itu dituntun dengan google maps. Kita melewati suatu perumahan yang gue lupa namanya. Jalanan perumahan itu tidak banyak pencahayaan yang berarti. Begitu juga saat melewati jalan kampungnya. Sampai akhirnya kita tiba di tujuan lebih awal daripada yang naik bis Koantas Bima. Udara seperti pegunungan mengelus kuli gue. Ga lama kemudian yang lain tiba di villa alam segar.

Setelah beberapa saat kemudian, kita disuruh buat makan bersama dengan kelompok yang udah dibikin. Sumpah dah makanannya banyak banget. Sampai-sampai gue kekenyangan. Setelah itu kita dipersilahkan tidur.

Hari ke-2

Di waktu para jangkrik saling membuat paduan suara dan udara yang sejuk seperti di pegunungan itu kita dibangunkan buat sholat tahajud. MasyaAllah baru kali ini ada kegiatan yang diawali dengan dibangunin buat sholat tahajud.

Sehabis sholat Tahajud, kita sholat subuh berjamaah. Setelahnya, kita ngumpul bareng kelompok yang semalem makan bareng. Saat itu, kita ngebahas buat nampilin apa buat nanti penampilan pensi malam.

Awalnya canggung as always orang baru kenal. Diam aja. Tapi tetap masing-masing dari kita mikir. Tiba-tiba.. aha! Gue ketemu ide! *Ada lampu bohlam di atas kepala*

"Gimana kalo kita bikin parodi iklan Toko**dia aja?" Tanya gue ke teman-teman kelompok yang lain

"Boleh tuh. Gimana maksudnya?"

"Jadi kita plesetin dari ide mau nulis aja. Tulis dah dari kalian apa aja alasan/halangan buat nulis"

Sesudah dibahas apa aja masalahnya, kita bagi masing-masing peran yang bakal dimainkan. Dan.... Gue jadi model utama cewek!! Kebayang kan cakepnya kaya gimana gue? Hahaha.

Acara dilanjutkan dengan senam pagi kemudian materi per pos yang udah dibuat sama team panitia. Ada pos artikel dan jurnalis, novel dan sastra, perbukuan dan skenario.

Di pos skenario itu, ada bakat terpendam yang muncul ke permukaan. Satu yang paling mendalami peran adalah ka Ismah yang berperan sebagai Sinta dalam adu akting bersama Prasetio yang jadi Rama.

Sehabis itu, kita istirahat sebentar dengan dilanjutkan debat antar kelompok. Yah aku mah ga bisa debat. Bisanya ngalah Mulu :(. Kemudian di sore hari ada pemateri dari ka Sofat dan ayah Boim Lebon. Asli sih setiap habis dapet materi tentang nulis pasti langsung tercerahkan. Prakteknya aja yang masih males-malesan. Hahaha. Dan kita istirahat sampe habis sholat isya.

Udara sejuk seperti pegunungan saat hari kemarin baru tiba tidak terasa ketika kita sudah berkumpul di aula untuk membacakan puisi. Gue juga baca puisi pas malam itu. Tapi lupa jelasin dulu tentang apa puisi gue. Jadi.. tampak ekspresi bingung dari teman-teman gue saat menyebut kata pertama dari puisi yang gue bikin. Uber.
Kang ojek online bikin dan baca puisi hahaha

Seusainya malam puisi itu, lanjut sama yang udah dipersiapkan dan ditunggu-tunggu nih. Pertunjukan pensi dari masing-masing kelompok. Dannn yang jadi rising star di pensi itu adalah Delon, Melon dan Jamila(gue) wkwkwk. Heran gue mah. Selesai pensi dan pembacaan puisi dari bang Zham Sastra, kita dipersilahkan tidur.


Hari ke-3

Bangun bangun.. kriungg kriunggg...

Samar-samar suara orang lagi bangunin tidur di telinga gue beserta suara sirine polisi. Semenit... Dua menit.. ternyata udah ada bang Sapta yang lagi bangunin.

Parah dah. Rasanya kaya baru tidur sepuluh menit. Masih ngantuk euy. Padahal pas melihat jam sih udah menuju jam setengah tiga pagi.

Dengan kepala dan mata yang terasa berat gue melangkahkan kaki ke bawah untuk ke lapangan. Udah rame ternyata. Setelahnya, kita diajak ke pos dengan kelompok masing-masing dengan mata tertutup slayer dan dituntun mentor masing-masing. Sehabis materi per pos, kita dikumpulkan untuk pengukuhan keanggotaan. Dan... Sesudahnya, kita sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan tidur pagi berjamaah.

Sayangnya, sehabis bangun tidur bukannya segar kaya ikan tapi masih pusing. Dengan semangat pengen main air outbond, gue bangkit dari pembaringan. Kelompoknya baru lagi. Kreatif sih kakak-kakaknya. Jadi biar kenal sama yang belum kenal gitu. Asli baru kali ini kaya gini.

Ada pos mempertahankan balon dari serangan lawan, memasukan botol bersamaan, melintasi jaring dengan kaki diikat kaya lontong, tebak nama anggota kelompok lain, pos nyemplung ke kolam dengan siapa cepat sampai ke ujung dia yang menang dan yang paling gue suka adalah... Pos bonus. Main air di kolam tjoy!

yang lain masih beertarung sengit, gue malah moto-moto dan berenang hahaha

Bedanya dari pos yang nyemplung di kolam yang sebelumnya,di pos ini aturan mainnya tuh kita sekelompok disuruh pertahanin api di lilin sambil menyerang kelompok lain supaya api lilinnya mati. Begitu alot masing-masing pertahanan kelompok dan agresifnya serangan. Tapi nahas, kelompok gue kalah. Yaudah gue berenang aja. Maklum anak kampung. Wkwkwkwk. Babak terakhir peserta lawan panitia. Tapi panitianya curang pake senjata tambahan. Bagusnya, mereka kalah dalam peperangan. Hahaha *ketawa jahat*

Kelar itu, kita mandi. Sholat Dzuhur. Makan bareng lagi. Dan Poto bareng-bareng sebelum pulang.

FLP Ciputat angkatan 14!

Tangerang, 30 April 2018. 22:22
continue reading Inagurasi FLP Ciputat angkatan 14: nambah pengetahuan, semangat menulis dan seru abis!

Friday, April 20, 2018

Beli buku di bukupedia

Seminggu yang lalu ketika gue lagi iseng buka Instagram, gue melihat sebuah postingan yang menarik pandangan. Dua buah novel Tere Liye, yang berjudul Pulang terbit lagi dengan cover yang baru dan juga novel yang berjudul Pergi. Selain itu, ada kata "promo". Uh jadi pengen beli.
Gue cek ke web bukupedianya, iya bener lagi ada promo dua novel Tere Liye itu. Tapi karena udah malem dan esok harinya gue mau pergi, gue tunda keinginan buat beli.

Hari Sabtu di malam Minggu, alih-alih jalan sama gebetan, gue malah memproses orderan buku Tere Liye yang gue pengen. Senin harinya, gue dapet pemberitahuan bahwa order gue udah diproses untuk dikirim. Dan di hari rabunya, jeng..jeng..jeng ketika gue mengecek no resinya, buku yang gue pesan sudah sampai di rumah.

Penampakan depan


Penampakan belakang


Dapet pembatas bukunya dari bukupedia



Packing nya sih rapih kaya kado gitu. Tapi.. ga dipakein bubble wrap. Kan kalo bukunya penyok-penyok gitu jadi ga bagus kan. 

But, secara keseluruhan gue puas banget. Next time kalo ada buku inceran dan (ehem) promo, gue bakal beli lagi 
continue reading Beli buku di bukupedia

Saturday, February 10, 2018

Doa yang diganti lebih baik


 
Honda  Scoopy gue!

Alhamdulillah, udah setahun terakhir ini gue menjalani profesi sebagai driver ojek online. Dimulai dari Uber pindah ke Grab dan balikan lagi ke Uber. Ciee balikan nih yee. Begitu banyak cerita yang udah gue lewati selama dalam waktu setahun ini. Makin banyak ketemu orang yang karakternya, kebiasaannya beda banget sama teman-teman gue jaman SMA kemarin. Dari orang yang cuek banget sampe ribet banget pernah gue temuin. Tapi dibalik cerita suka dan duka gue selama ngojek online itu, ada sebuah pelajaran sebelumnya.

***
Flashback zaman SMA

Waktu itu, sekitar semester pertama di SMA, gue merasakan kegembiraan yang amat sangat karena berhasil sekolah di SMA Negeri yang ga ada bayaran bulanan. Tepatnya di SMA Negeri 6 Tangerang. Ga Cuma itu, gue juga udah membayangkan sebuah benda yang benar-benar gue inginkan dan rasanya bakal berguna banget buat menunjang aktifitas sekolah.

Benda apa itu dip?

Motor. Ya, dulu beberapa bulan menjelang UN SMP itu (kalo ga salah) gue dijanjikan bakal dikasih kapal pesiar kalo dapet banyak downline  motor kalo berhasil sekolah di SMA Negeri. Dan atas seizin Allah dicampur usaha belajar, gue berhasil terdaftar sebagai siswa di SMA NEGERI 6 Tangerang. Alhamdulillah ya rabb. Betapa bahagianya gue saat itu. Dari SMP swasta yang ga terkenal bisa masuk di SMA Negeri. Yang pertama janjiin motor ke gue adalah abang gue yang kedua. Gue iyain. Tapi.. beberapa bulan setelah gue sekolah di sma, ga ada tanda-tanda bakal dibeliin motor. Ya sudahlah gue ikhlaskan saja. Yang kedua adalah abang gue yang ketiga. Janjinya sih pengen ngasih motor Vespa PX 150 punya dia yang udah  tergantikan dengan motor yang saat itu motor yang lain. Tapi… karena hal yang gue ga ketahui, motornya batal dikasih ke gue. Bukan jodohnya berarti. 

kaya gini vespanya. Tapi warna hijau. mobil123.com

Selama ga pake motor saat SMA kemarin itu gue mengendarai sepeda berwarna merah yang gue beli saat SMP dengan uang jajan yang ditabung selama tiga bulan lamanya. Gue pake sepeda itu sampai sekitar semester kedua di kelas 11 atau saat kenaikan kelas 12. Gue lupa waktunya. Alhamdulillahnya, semenjak mba gue ganti motor, motor dia yang lama dikasih ke gue. Jadinya gue pake Honda Scoopy.
 
ini dia sepedanya
***

Gue nikmati kebersamaan dengan motor Scoopy itu sampai lulus SMA. Sekitar lima bulan setelah lulus itu gue masih menikmati hidup a.k.a menganggur. Di bulan November itu, gue kepikiran buat jad bikin SIM C secara mandiri lewat test. Alhamdulilllah berhasil dengan biaya Rp 160 ribu. Jadilah gue driver UBER sejak tanggal 13 Januari 2017 kemarin sampai saat ini.

Nah, ketika gue mau masuk kuliah kemarin, gue terpikirkan sebuah pelajaran kenapa gue ga dikasih motor yang gue inginkan.

Karena, Allah pengen gue fokus sama sekolah gue dan bikin gue bisa menjelajahi kota Jakarta, depok, kabupaten boogor dan tentunya Tangerang dengan jadi driver uber itu.

Coba bayangin, apa yang bakal terjadi kalo gue beneran dikasih motor vespa atau yang sebelumnya dijanjiin?

Ada beberapa kemungkinan:


1.      Gue ga fokus sekolah malahan sibuk pacaran dengan motor yang dikasih.
2.      Gue ga bisa jelajah Jakarta setiap harinya (kecuali sabtu-minggu karena meliburkan diri dari ngojek).
3.      Gue ga bisa daftar jadi driver ojek online karena pake Vespa.


Gue teringat akan suatu sabda rasulullah SAW yang begini:

hadist riwayat imam Ahmad dari Abu Said al-Khudri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

dunia jilbab thumblr

“Tidak ada orang muslim yang berdoa meminta kepada Allah dengan doa, dimana didalamnya tidak ada dosa dan ia tidak memutuskan tali silaturrahmi, kecuali Allah akan memberinya antara tiga perkara:

 PERTAMA Allah akan mengabulkan doanya dengan segera, 

KEDUA: Allah akan menyimpan doanya (sebagai suatu pahala) di akhirat, dan 

KETIGA: Allah akan memalingkan dan menghindarkannya dari suatu keburukan yang sebanding dengan doanya itu.”

Gue berada di posisi yang ketiga. Diganti dengan yang lebih baik. Gue jadi orang yang percaya ketika sesuatu yang ga jadi kesampaian, maka diganti dengan yang lebih baik.

Segitu aja curhatan gue kali ini. Dan mohon maaf apabila ada dalil yang mungkin salah gue ambil. Karena ilmu agama gue masih belajar.
continue reading Doa yang diganti lebih baik

Friday, January 19, 2018

Review Express Waroeng Steak and Shake di Pasar Lama Tangerang




Apa yang terpikirkan oleh kalian jika mendengar makanan steak?

Mahal?

Restoran mewah?

Dinner bareng pacar?

Mungkin tiga pertanyaan di atas itu mewakilkan tentang citra steak itu sendiri. Gue juga termasuk orang yang memikirkan hal-hal di atas sih. Coba bayangin, di setiap film atau adegan sinetron/FTV (caila cowok nontonnya sinetron! Dip dip wkwk) itu biasanya kalo nampilin lagi makan steak di restoran pasti dengan dandanan yang rapih, suasana restoran yang jazzy dan pacar yang cakep. Tapi di sini itu beda banget man!

Apa bedanya dip?

Sedikit curhat dulu, gue sebenernya udah lama pengen makan di Waroeng Steak and Shake ini. Cuma karena beberapa hal yang diantaranya adalah gue ga tahu tempatnya dimana, bareng siapa dan harganya berapa, gue urungkan niat gue itu selama beberapa waktu. Nahhh, sekitar dua atau sebulan yang lalu ini, gue udah tahu ada Waroeng Steak and Shake di Pasar Lama Tangerang. Cuma, karena ga ada barengan dan ga ada duitnya, masih ga jadi buat makan di sana. Di suatu sore saat gue sedang beristirahat di warung es cendol, mba gue nge-wa. Kira-kira begini:

“Dip, mau ke ws ga?” Tanya mba gue.

“Mau mba, bentar gue pulang dulu”

Sehabis maghrib, gue dan mba pergi tuh ke TKP. Desain tata ruang buat parkirannya lumayan oke saat gue pertama kali datang ke WS ini. Lega. Dengan hati yang senang dan perut yang menunggu untuk diisi lagi setelah tadi di rumah makan dulu, gue mengikuti langkah mba gue yang pergi mendatangi kasir. Tapi karena mengantre, gue mengambil tempat dulu di ruangan bagian dalam. Ruangan bagian dalam ini ada tulisan pemberitahuannya gitu. 

Ruangan ini khusus untuk anda yang tidak merokok. Ketika gue lihat ke bagian atas, ternyata ada AC-nya. Pantes aja dipisah. Gue kembali lagi ke kasir. Mba gue memesan Steak dengan hmm gue lupa rasanya. Yang ada peppernya gitu lah pokoknya. Hehehe. Juga minumnya milkshake vanilla buat gue dan strawberry buat mba gue. Beberapa menit gue menunggu. Datanglah Mantan  makanan yang ditunggu.

Dengan diawali Bismillah, gue mengawali makan malam saat itu. (ciee makan malam). Pertama gue nyobain milkshakenya. Behhhh man! Manis enak banget!!! Kemudian gue hajar steaknya dengan cara kaya yang udah sering gue lihat di tv. Tapi, bedanya gue potong dengan pisau di tangan kiri dan garpu di tangan kanan. Steaknya itu lohhh. Empukk. Sausnya.. lumer di atas dagingnya.

milkshakenya


Secara Interior, di Express Waroeng Steak and shake ini didominasi dengan warna khasnya yaitu kuning dan hitam. Ada juga gambar tugu Jogja dan pesawat yang membawa tulisan “steaknya Indonesia”.


ruangan ber-acnya

ruangan ber-acnya

Dari 5 bintang, gue bakal kasih 4.5 bintang buat tempat makan ini.

Jangan lupa komen dan follow blog gue ya!
continue reading Review Express Waroeng Steak and Shake di Pasar Lama Tangerang